Sabtu, 21 November 2015

Awal Mula Berdirinya Pesma

0 Comments

Setelah menunggu tahap renovasi bangunan, akhirnya Pesantren Mahasiswa (Pesma) Darul Arqam menambah lagi satu asrama baru. Untuk menandai hal tersebut, diadakanlah tasyakuran yang dilaksanakan Sabtu (6/3). Pembangunan Pesma baru ini diperuntukkan bagi mahasiswa Muslim ITS.


Surabaya, ITS Online - Adanya Pesma yang hanya diperuntukkan bagi mahasiswa ITS ini tidak mengherankan. Hal itu disebabkan karena salah satu penggagas berdirinya Darul Arqam adalah Prof. Dr Ir Muhammad Nuh, DEA yang tak lain adalah mantan Rektor ITS. Ide untuk mendirikan asrama ini saya sodorkan bersama Pak Nuh yang kala itu masih aktif di ITS, ungkap H Abdurrahman, Pembina Yayasan Darul Arqam.

Dengan modal seadanya, tepat pada tanggal 17 Ramadhan 1425 H Pesantren Mahasiswa Darul Arqam berdiri. Pemilihan tanggal tersebut sungguh penuh dengan barokah hingga saat ini, ulasnya.

Keberadaan Pesma ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan spiritual mahasiswa ITS. Terlebih, iklim akademis di lingkungan kampus perjuangan ini sangat berat. Dari pagi sampai sore digunakan untuk menuntut Ilmu dan Pengetahuan (Iptek). Di sini kondisi Iman dan Taqwa (Imtaq) tidak dibangun, yang tentunya kondisi ini sunggung mengkhawatirkan dan mencemaskan, tutur mantan Ketua Umum PP Hidayatullah.

Melalui pembangunan Pesma ini diharapkan mahasiswa yang dibina didalamnya selain bisa membangkan Ipteknya juga lebih dalam Imtaqnya. Dari situ kami berharap adik-adik mahasiswa ini bisa menjadi tulang punggung masyarakat, katanya.

Selama ini Darul Arqam telah memiliki satu asrama yang terletak di Kejawan Gebang. Di asrama itu terdapat kira-kira 30 mahasiswa yang ada di dalamnya. Sementara itu, asrama baru bisa menampung hampir 100 peserta lagi. Menurut  rencana, Pesma ini akan diresmikan oleh Walikota Surabaya, Bambang DH. Namun karena berhalangan hadir,  maka peresmian dilakukan oleh KH Abdusshomad Buchori , Ketua Umum MUI Jawa Timur.

Dalam ceramahnya, Buchori menekankan pentingnya pembekalan manusia dengan nilai-nilai dasar ketuhanan (tauhid). Pada dasarnya, pembangunan masyarakat atau negara yang harus dibangun dulu adalah manusia atau orangnya, ungkapnya.

Terlebih di kota Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta ini, terdapat banyak komunitas-komunitas yang beragam dengan segala ideologi beragam pula. Di Surabaya ini, jumlah penduduk muslim diatas 80%, namun maksiatnya juga lebih banyak terjadi, tambahnya. Buchori menambahkan pembinaan untuk mahasiswa sangat diperlukan untuk membentengi dari hal-hal negatif.

Lebih lanjut Buchori manuturkan, dengan adanya Pesma ini ada harapan besar yang diinginkan oleh masyarakat terhadap lulusan yanga ada. Saya berharap anak-anak yang ada di Pesma ini bisa menjadi alumni yang terbaik, pungkasnya. (hoe/bah)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top